Sunday, December 23, 2012

Hati ini masih kaku

Kalau saja aku bisa berlari
lari ke hadapanmu
lalu ku peluk
biar hati ini tenang
biar rindu ini hilang
biar sendu ini pergi melayang

hati ini tetap disini
tidak ke kiri
tidak juga ke kanan
masih
kaku menunggu kamu

air mata ini selalu saja ada untuk kamu
tika bila aku rindu kamu
tika bila aku ingat kamu

aku tak kuat
meninggalkan kenangan yang pernah ada
meninggalkan kata yang pernah terdengar
meninggalkan rasa yang kita pernah punya...

5 comments:

T@mimi said...



Aku Buta, Tapi punya Hati
aku buta cinta aku buta.
Pinjamkan mata mu untukku agar aku bisa melihatmu. pinjamkan hati mu untukku agar aku tau. . .
Rasa yang kau raba.
Tangis yang kau rasa.
Rindu yang menyiksa.

Cinta aku memang buta.
Bukan berarti aku tak punya HATI..
Aku punya HATI..
Punya Hati..
Hati..

AKU PUNYA HATI KAMU NGERTIIII. . . . . ?

T@mimi said...

Aku Buta, Tapi punya Hati

aku buta cinta aku buta.
Pinjamkan mata mu untukku agar aku bisa melihatmu. pinjamkan hati mu untukku agar aku tau. . .
Rasa yang kau raba.
Tangis yang kau rasa.
Rindu yang menyiksa.

Cinta aku memang buta.
Bukan berarti aku tak punya HATI..
Aku punya HATI..
Punya Hati..
Hati..

Nur Affa said...

Thanks for the poem saudara tamimi

T@mimi said...

terima kasih..
telah mengajarkan aku berbagai hal..
mengajarkan aku apa itu kuat, apa itu semangat, apa itu harapan.

aku lebih mengerti, ketika kau ajari aku untuk bisa berdiri sendiri.
aku lebih tau, ketika kau ajari aku untuk yakin akan masa depan, akan doa, akan cita-cita
demi kita..demi mereka..

ketika aku benar-benar lemah
kau ajari aku lagi, bagaimana untuk tetap bisa bersyukur
untuk tetap bisa membangun mimpi

karena di depan sana, perjalanan masih sangat terjal bukan
dan kau ajari aku satu hal lagi
tentang bagaimana kita akan sama-sama mewujudkan harapan,
sambil tetap benggenggaman tangan

Nur Affa said...

andai saja saya mampu membalas puisi yang tertulis